Tuesday, May 1, 2012

Sedih gan :( Buruh sakit akibat kanker dan dpt pesangon hanya 1 juta kerja sdh22 thn

Nasib buruh di Indonesia kian memprihatinkan dan masalah yg dialaminya tak berujung, seperti dialami oleh Narti begitu memilukan :(
semoga dgn tread ini kita bisa membantu mempublikasikannya maslah yg menimpa Narti, biar semua org tahu keadaan buruh yg kurang beruntung ini yang sangat memerlukan sekali bantuan moral maupun moril. terimkasih atas perhatiannya gan.

*Sumber Berita (http://www.komhukum.com/kriminal-feed-22749)*


---Quote---
Image: http://www.komhukum.com//adminkom/imgkrim/kriminal_20120502-023021.png
Komhukum (Surabaya) - Narti (47) sudah puluhan tahun menjadi seorang buruh pabrik, namun kini ia hanya terbaring lemah tak berdaya akibat kanker payudara stadium IV. Narti warga miskin yang tinggal di kawasan kumuh Tambak Asri Dahlia, Gang I No. 16, Surabaya.

Sosok buruh sejati yang disandangnya telah terenggut oleh kanker yang semakin ganas menggerogoti fisiknya. Dahulu Narti bekerja di salah satu Pabrik Garam di Surabaya, Jawa Timur.

Kondisi kaki dan tangan Narti telah lemas tidak berdaya. Bahkan, tubuh dari kaki hingga pinggang terlihat mengecil tinggal tulang yang dibungkus kulit, dirinya hanya bisa berbaring di rumah petak berukuran 3x3 meter persegi.

Tragisnya, Narti hanya memperoleh pesangon yang tak seberapa dibanding pengabdiannya selama 22 tahun. "Sekitar 22 tahun saya bekerja di pabrik. Akibat sakit, saya hanya mendapatkan pesangon Rp. 1 juta saja," ucap Narti yang terbujur lemas di kasur, Selasa (1/5).

Uang pesangon Rp. 1 juta tersebut tidak ia dapatkan dengan mudah akan tetapi melalui bantuan teman-temannya yang sesama buruh. Selain itu, tak dapat digunakan menanggung pengobatan kanker payudara yang dideritanya sekarang. "Satu juta, sebesar itu untuk berobat saja tidak cukup," rintihnya.

Hal yang membuatnya tidak bisa bekerja bukan karena ketidakmauannya bekerja. Tetapi, karena memang kondisi fisik yang sangat lemah akibat kanker tersebut. "Duduk saja saya tidak bisa, apalagi berdiri dan bekerja," ungkap Narti lirih.

Kamidi (72) suami Narti yang dahulu sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak, harus berhenti bekerja guna merawat sang istri yang tergolek lemah. Kamidi menjelaskan, bukan tidak pernah memeriksakan Narti ke dokter. "Sekitar bulan Oktober 2011 lalu sempat mencoba cek kesehatan Narti ke RS Soewandi, namun ditolak," jelasnya.

Dua minggu terakhir ini, Narti semakin lumpuh. Selain tangan dan kaki yang tidak bisa digerakkan lagi, Narti juga tidak bisa lagi mengunyah sehingga tidak bisa mengkonsumsi nasi, hanya susu dan air putih yang sedikit demi sedikit.

Dengan kondisi Narti yang lumpuh. Bila harus operasi dan dirawat di rumah sakit, Narti pun tidak tahu dengan biaya dari mana. Narti sangat berharap penyakitnya sembuh. "Ingin cepat sembuh. Tidak ingin sakit ini berlama-lama karena menyusahkan orang-orang dan suami," terang Narti. (K-4/EIO)
---End Quote---

Source :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=14238525&goto=newpost

No comments:

Post a Comment